Sabtu, 30 Mei 2009

Anakku Anak Sehat...





10 Penyakit Pertama Pada Bayi

Menjadi orang tua baru tentu membahagiakan. Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil mendadak sakit. Nah, ada baiknya Anda mengenali 10 penyakit pertama bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.

1. BATUK-PILEK
 - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. “Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam.” Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. “Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk
pilek.” Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. “Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan.” Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima
hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. “Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI.”

2. INFEKSI TELINGA
 - Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus -Menerus, sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. “Bisa jugakarena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah.” Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 - 3 hari. “Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan pecah.” Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. “Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak.”

3. DIARE
 - Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. “Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik.” Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi. Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus. “Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI.” Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam saluran pencernaan. “Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter,” kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. “Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB. Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya,” kata Kusnandi mengingatkan.

4. BATUK PLUS SESAK NAPAS
 - Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bias menimbulkan sesak napas. “Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas,” ujar Kusnandi. Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. “Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung.” Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. “Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter,” tegas Kusnandi.

5. SAKIT TENGGOROKAN 
- Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. “Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan.” Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. “Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama saja dengan sirup.”

6. SEMBELIT 
- Penyebab sembelit bisa karena kurang makan makanan berserat. Oleh karena itu, bayi sebaiknya diberi banyak buah, sayuran, dan ASI. “Berikan puding atau agar-agar, buah-buahan, dan sayuran. Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak mungkin. Biasanya, bayi yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi susu formula. Mungkin susunya kurang cocok.”

Untuk mengatasi sembelit, pilih susu yang cocok. “Sementara dokter biasanya akan memberi obat untuk melancarkan BAB-nya.” Namun, ada juga bayi baru lahir yang tak bisa buang air besar. “Keluhannya, perut kembung dan sering muntah. Itu karena saraf dari usus kurang, sehingga gerak peristaltiknya pun berkurang. Ini penyakit bawaan, harus dioperasi untuk membuang usus yang tidak ada sarafnya. Kasus seperti ini sering terjadi pada bayi baru lahir,” terang Kusnandi.

7. INFEKSI SALURAN KEMIH 
- Selain sulit BAB, infeksi saluran kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. “Banyak terjadi pada bayi perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari saluran kemih bayi laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Jika bayi panas tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu berpikir bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih.”

Gejala infeksi saluran kemih hanya panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi merasa nyeri di daerah perut atau kesakitan saat buang air kecil/kencing. “Kadang-kadang, radang atau infeksi saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal. Justru jika gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal.” Oleh karena itu, jika bayi demam lebih dari 38,5 0 Celcius, segera periksakan ke dokter.

8. MUNTAH 
- Muntah atau gumoh disebabkan karena perut bayi yang baru lahir ukurannya masih sangat kecil. “Daya tampungnya masih sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan memuntahkan susunya kembali.”

Oleh karena itu, untuk bayi yang diberi susu formula, pada saat disusui, posisi botol susu dan botol harus pas dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam mulut bayi. Udara yang ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk bayi yang disusui ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi dengan posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi miring ke kiri.

9. ALERGI 
- Banyak hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. “Yang paling sering alergi susu sapi atau susu formula. Jika ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi gampang alergi. Sebagian besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu formula.”

Untuk menghindarinya, ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi makanan alergen seperti telur, kacang-kacangan, sea food, atau makanan pemicu alergi. “Pasalnya, alergi ini dapat langusng terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-alergi khusus untuk bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu antialergi ini mudah didapat dan sudah banyak dijual, kok.”

10. RUAM POPOK
 - Usai buang air atau pipis, popok bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan iritasi atau merah-merah pada kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering mungkin dan pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air.

Untuk popok kain, sebaiknya rajin-rajin mencuci popok. “Teknologi sudah semakin canggih, orang kini menciptakan pampers yang dapat menyerap air lebih banyak agar lebih praktis. Namun, bukan berarti bayi harus seharian pakai pampers yang itu-itu terus. Udara juga harus bisa keluar masuk, dong. Hanya saja, kelebihan pampers dapat mengurangi frekuensi pergantian popok, dibandingkan popok kain.”

Pengobatan untuk ruam popok, jika kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati dengan memberikan bedak, talek, atau salep. “Tetapi yang paling penting harus sesering mungkin mengganti popok atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam keadaan kering.”

WASPADA BILA … Selain 10 penyakit di atas, ada beberapa tanda pada bayi yang harus diwaspadai dan segera dibawa ke RS, antara lain:

1. Kejang
Jika bayi kejang disertai panas atau tanpa panas, harus segera di bawa ke RS untuk mengetahui penyebab kejangnya. Setiap kejang, akan mengakibatkan terjadinya kerusakan otak, sehingga bayi tidak boleh kejang. Jadi, secepatnya harus diatasi. Jika bayinya kejang disertai demam, orang tua harus selalu membawa obat anti panas dan anti kejang. Karena biasanya sakit kejang ini suka kambuh. Kemana pun si bayi pergi, harus selalu membawa obat anti kejang untuk mencegah kejang. Jangan sampai bayi sering kejang.

Pemicu kejang ini macam-macam, bisa karena proses di kepala atau otak, atau di luar kepala. Kalau di dalam otak atau kepala, kemungkinan ada infeksi di otak atau tumor di otak, dan perdarahan di otak. Tapi yang terjadi di luar otak, bisa karena kekurangan natrium atau garam dan gula, sehingga terjadi gangguan-gangguan elektrolit. Misalnya karena sering diare, atau kejang karena adanya elektrolit atau garam yang keluar dari tubuh.

2. Sesak napas
Jangan sampai bayi Anda sesak napas, apalagi sampai membiru. Itu tandanya si bayi sudah kekurangan oksigen. Oksigen itu terutama dialirkan ke dalam otak dan organ lainnya. Jika bayi Anda sesak napas, secepatnya harus diatasi, apakah sesak itu disebabkan karena sumbatan saluran napas, atau karena infeksi di paru-paru, harus segera diatasi dan dibawa ke dokter.

3. Syok
Tanda-tandanya, denyut nadi tak teraba, muncul keringat dingin, kesadaran berkurang, serta jumlah cairan tubuh berkurang. Penyebab syok pada bayi bermacam-macam juga. Dapat dikarenakan kehilangan cairan tubuh, misalnya demam berdarah, yang mengakibatkan cairan dari dalam darah melalui pembuluh darah keluar menuju jaringan. Bisa juga karena diare dan kekurangan cairan, terjadinya perdarahan, kelainan jantung, atau karena syok lain yang disebabkan karena kesakitan yang biasa dokter sebut dengan neorogenik shock. Perawatannya, harus harus segera diinfus.

4. Tak sadarkan diri
Ini dapat terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Setiap ada gangguan kesadaran pada bayi, orang tua harus hati-hati dan harus segera membawanya ke dokter. Ciri-ciri bayi yang tak sadarkan diri, secara fisik dapat terlihat seperti mula-mula setengah sadar, mengacau, panas tinggi, atau mungkin saja langusng tidak sadar. Di cubit pun, tak akan merasakan sakit dan tak tahu apa yang terjadi disekelilingnya.

Semoga Bermanfaat!

Seberapa Cerdaskah Anak Anda ?

Bicara tentang kecerdasan seorang anak, kita mungkin
akan segera menghubungkannya dengan IQ. Tetapi,
tahukah anda apa IQ (Intelligence Quotient) itu ?

Berbagai definisi tentang IQ ini bisa diperoleh dari
berbagai sumber, dan yang paling mudah untuk dipahami
adalah seperti yang diilustrasikan di bawah ini.

IQ = (Usia Mental) / (Usia Kronologis) x 100

Usia Mental adalah kapasitas otak yang diukur berdasarkan
usia rata-rata anak yang memiliki standard berpikir yang
sama.

Usia Kronologis adalah umur anak ketika dilakukan
tes IQ kepadanya.

Misalnya, seorang anak usia 10 tahun mempunyai IQ 170,
didapatkan dari perhitungan :

17 / 10 x 100 = IQ 170

Artinya, anak tersebut termasuk anak jenius karena
dengan usianya yang 10 tahun, dia mempunyai angka tes
orang yang berusia 17 tahun.

Hal yang perlu diperhatikan sekali disini, nilai IQ
seperti diatas biasanya adalah nilai untuk mengukur
kecerdasan AKADEMIK atau IQ VERBAL anak, yaitu
kemampuan anak untuk belajar dengan cepat dengan cara
membaca dan menulis.

Tentu saja, kemampuan anak untuk mencapai nilai IQ
seperti di atas yang lebih baik adalah penting, TETAPI
itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah
anak tersebut tergolong cerdas atau tidak.




Mengapa ?

Howard Gardner di dalam bukunya yang berjudul "Frames
of Minds" menunjukkan bahwa ada 7 kecerdasan yang berbeda.

1. Linguistik Verbal
Kecerdasan yang biasanya dipakai oleh institusi pendidikan
untuk mengukur IQ seorang anak, seperti yang dijelaskan
di atas.

2. Numerik
Kecerdasan yang berhubungan angka atau matematika.

3. Spasial
Kecerdasan yang berhubungan dengan kreatifitas seperti
kesenian, desain, dsb.

4. Fisik
Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan fisik seperti
para atlet olahraga, dsb, termasuk juga orang yang cepat
belajar dengan cara melihat, menyentuh dan mengerjakan
sesuatu secara langsung.

5. Lingkungan
Kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhubungan
dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, seperti
misalnya pelatih binatang, dsb.

6. Interpersonal
Kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berbicara
dan berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain.

7. Intrapersonal
Kecerdasan ini sering disebut dengan kecerdasan emosi, atau
emotional intelligence, yaitu kemampuan seorang anak untuk
mengendalikan atau mengatur dirinya sendiri.
Daniel Goleman, di dalam bukunya yang berjudul "Emotional
Intelligence", mengatakan bahwa kecerdasan emosi ini adalah
yang TERPENTING dari kecerdasan yang lain.

Hal ini terbukti bahwa banyak sekali orang yang sukses
bukan karena IQ-nya yang tinggi, tapi karena kecerdasan
emosinya yang sangat baik.



Yang ingin saya katakan disini adalah,
jika anda menginginkan anak anda tumbuh menjadi cerdas,
anda perlu melihat dengan seksama, kecerdasan seperti apa
yang dimiliki secara alami oleh anak anda.

Tentunya tidak mudah untuk menemukannya pada waktu yang
singkat, karena seseorang anak bisa memiliki berbagai
kecerdasan sekaligus. Contohnya, seorang arsitek yang
hebat mempunyai kecerdasan no. 1, 2 dan 3 diatas sekaligus.

Jadi, berikan kesempatan anak anda untuk melakukan
sebanyak mungkin kegiatan yang bervariasi, sehingga dia
akan menemukan kegiatan yang paling sesuai untuk dirinya.

Selain itu, jangan bosan-bosan untuk melatih kecerdasan
emosi anak sejak dini. Misalnya, berikan kesempatan
kepada anak untuk merasa kecewa, seperti misalnya dengan
tidak menuruti segala kemauannya.

Tetapi yang lebih penting disini adalah kemampuan orang
tua untuk mengajarkan kepada anak bagaimana cara mengatasi
rasa kecewa tersebut. Jika anda salah dalam melakukannya,
anda justru merusak kecerdasan emosi anak anda.

Satu hal TERPENTING dalam mengasuh anak menjadi cerdas
adalah :

"JANGAN membanding-bandingkan anak anda dengan anak lain!"

Hal ini akan sangat menghambat perkembangan kecerdasan
anak anda.

Setiap anak PASTI mempunyai kelebihan dari anak lain.
Lihatlah selalu kelebihan anak anda, dan jangan terfokus
pada kelemahannya.

Pada dasarnya semua anak dilahirkan dalam keadaan sangat
cerdas. Sikap dan pengetahuan serta kemampuan orang tua-lah
yang sangat menentukan apakah kecerdasan anak akan semakin
berkembang atau justru semakin terkubur tanpa sempat terlihat.

Memang cukup banyak memerlukan energi, waktu dan biaya
untuk menjadi orang tua yang baik.

Walaupun begitu, jangan lupa untuk selalu mengingat juga
Langkah Kesepuluh dari "10 Tindakan Penting untuk Merangsang
Perkembangan Otak Anak" seperti yang dijelaskan di ebook
"3 Tahun Pertama yang Menentukan". Jika anda mengabaikan
langkah kesepuluh ini, anda tidak akan bisa menjadi orang tua
yang efektif dalam mengasuh anak anda.

Selamat mengasuh anak anda menjadi anak yang semakin cerdas.

Standar Tinggi & Berat Badan Balita

Usia & Jenis Kelamin            Tinggi               Berat
                                                  ( Cm)               ( Kg)
Laki-Laki  
6 Bulan                                      67.8                 7.58
9 Bulan                                      72.3                 9.18
12 Bulan                                    76.1                 10.15
18 Bulan                                    82.4                 11.47
24 Bulan                                    87.6                 12.59
30 Bulan                                    92.3                13.67
36 Bulan                                    96.5                14.69

Perempuan  
6 Bulan                                       65.9                 7.21
9 Bulan                                       70.4                 8.56
12 Bulan                                     74.3                 9.53
18 Bulan                                     80.9               10.82
24 Bulan                                     86.5               11.9
30 Bulan                                     91.3               12.93
36 Bulan                                     95.6               13.93

TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-5 TAHUN


USIA BAYI
* I BULAN :
• Mengangkat sedikit kepalanya bila di tengkurapkan
• Mulai membangun kemampuan refleks menggenggam dengan kuat
• Hanya melihat hitam dan putih untuk semua beda yang berada 20cm dari wajahnya
• Menggunakan ekspresi wajah untuk menarik perhatian

* 2 BULAN :
• Mengangkat kepalanya setimggi 45 derajat dan bertahan beberapa menit dengan posisi seperti itu ketika di tengkurapkan
• Mengnngkat kepalanya bila digendong dengan muka menempel di pundak ibu/ayah
• Diam dan tenang sambil mengemut jari/dot(empeng)
• Menggerakan mata mengikuti objek

* 3 BULAN :
• Mengangkat kepalanya setinggi 90 derajat ketika ditengkurap
• Kepala tegak bila didudukan 
• Mendekatkan kedua kepalan tangan 
• Tidur sepanjang malam
• Menggunakan kepala tangan untuk memukul mainan atau benda yang ada di dekatnya
• Menyuguhkan senyum pertamanya
• Melihat warna dengan jelas

* 4 BULAN :
• Berguling dari posisi terlentang ketengkurap atau sebaliknya
• Mengangkat bahu ketika tengkurap kemudian menyangga dengan tangannya sendiri 
• Selalu menaruh Sesutu yang diraih kemulutnya. Tanda sifat ingin tahunya mulai terentuk
• Asyik mengamati danbermain dengan tangan dan kakinya
• Mengenali orang dan benda

* 5 BULAN :
• Mengangkat kaki dan tangannya ketika tegkurap
• Mengoceh dan tertawa lepas yang nyaring
• Kepalanya dapat tegak dengan kuat ketika diberdirikan

* 6 BULAN :
• Mampu duduk sendiri 
• Bias memegang botolnya
• Mengambil benda yang menarik perhatiannya
• Bermain dengan cara memindahkan mainan atau objek lain dari satu tapak tangan ke tapak tangan lainnya
• Menggoyang-goyangkan mainnan yang menimbulkan bunyi
• Bias berkata”ba” “ga”dan “ma” serta kombinasi katayang terdiri konsonan dan huruf hidup
• Menunjukan keterikatan yang kuat dengan cara enangis ketika ibu meninggalkannya dikamar

* 7 BULAN :
• Berdiri dengan bantuan ibu/ayah 
• Mengangkat-angkat tangan dengan lutut
• Cemas ketika melihat orang asing
• Senang berguling-guling ditempat tidur bila diletakan ditempat yang datar yang lapang
• Menyecap jus atau minuman dari cangkir berkuping dua dengan bantuan

* 8 BULAN :
• Mengigit sediri potongan kue yang kecil 
• Suka menjatuhkan jatuhkan benda 
• Merangkak dalam jarak pendek
• Mulai cari pegangan untuk berdiri
• Jari-jarinya mulai menjepit untuk mengambil benda yang jatuh 
• Bermain ciluk-ba
• Menggunaka telunjuk untuk menunjuk sesuatu

* 9 BULAN :
• Merangkak menaiki tangga
• Memberikan respon bila namanya di panggil
• Berkata “papa” “mama”
• Menjumput makanan dengan jari-jarinya
• Mulai melangkah dengan bantuan

* 10 BULAN :
• Berdiri tegak dengan bantuan seperlunya
• Bias duduk sendiri dari posisi berdiri
• Mendorong badannya sendiri untuk berdiri
• Mengambil sendiri mainan yang di sembunyikannya
• Mengulang ulang suara dan gerakan tubuhnya untuk mencari perhatian
• Melambaikan tangan

*11 BULAN :
• Mengoceh dengan nada-nada yang lebih panjang
• Mengulurka lengan atau kaki ketika dipakaikan baju
• Mampu memegang cangkir dan meminumnya tanpa bantuan
• Menjelajah diantara perabotan rumah
• Maju satu langkah tanpa berpegang pada apapun

* 12 BULAN :
• Berdiri tanpa dibantu
• Berjalan dengan atau tanpa dibantu’memberikan ciuman bila diminta
• Memberikan atau meminta mainan
• Mengaduk –aduk kotak mainan untuk mencari mainan yang di inginkannya

USIA 1-3 TAHUN
* 13 – 14 BULAN:
• Menggunakan kata-kata dan bahasa tubuhuntuk mengutarakan apa yang di inginkannya
• Melakukan peniruan
• Berjalan dan berdiri sendiri tanpa di Bantu

* 15 BULAN :
• Menggunakan sendok
• Makan sendiri dengan menggunakan jari-jarinya
• Mulai melakukan kemampun sebagai anak kecil (bukan bayi lagi)
• Mencoret-coret 
• Meniru tingkah laku orang
• Mulai berinteraksi dengan teman sebayanya

* 16-18 BULAN :
• Merespons perintah pendek seperti “duduk sini”
• Dapat menyusun tiga balok kecil
• Belajar membuka baju sendiri
• Mulai memanjat dan berlari kencang

* 19-20 BULAN :
• Melempar bola dengan ayunan rendah
• Mampu mendeteksi asal suara yang dating

* 21 BULAN :
• Mengenali kata-kata lebih banyak
• Mampu menapak anak tangga dengan berpegangan dengan ralling tangga

*22 BULAN :
• Mengenali lebih dari 200 kata
• Tidur selam 10-12 jam tiap malam di barengi dengan tidur siang

*23 BULAN :
• Menyusun 8 balok
• Mencoba berpakaian sendiri meskipun sering gagal
• Mengeali bagian-bagian tubuh sederhana

* 24-26 BULAN :
• Berbicara 2-3 kalimat pendek
• Memperlihatkan ketertarikan untuk latihan ke toilet

* 27-28 BULAN :
• Mulai bersaing dengan teman

* 29-30 BULAN :
• Mampu melompat dengan kedua kaki bersamaan 
• Mulai menggunakan kata ganti “saya “dan “kamu”
• Menambah karakter dari sebuah kata objek. Misalnya “jerapah mempunyai leher panjang”

* 34-35 BULAN :
• Bias menggambar kasar tapi berbentuk

USIA 3-5 TAHUN
* 3 TAHUN :
• Berdiri dengan satu kaki

* 4 TAHUN :
• Berlari, melompat, memanjat, naik sepeda roda tiga

* 5 TAHUN :
• Melompat dengan satu kaki, memanjat, bermain sepatu roda, bermain sepeda